Tugas dan Tanggung Jawab Gerakan Buruh di Indonesia!
Menghadapi konteks baru dari penindasan dan penghisapan dalam latar belakang krisis umum imperialisme, maka tiada lain jawaban bagi klas bur...
https://info-gsbi.blogspot.com/2013/01/tugas-dan-tanggung-jawab-gerakan-buruh.html
Menghadapi konteks baru dari penindasan dan penghisapan dalam latar belakang krisis umum imperialisme, maka tiada lain jawaban bagi klas buruh, kecuali memperhebat perlawanan, berjuang secara teguh, dan mendidik diri lebih keras, memperkuat persatuan, dan memperbanyak aktivis-aktivis massa yang sungguh-sungguh mengabdikan diri guna membebaskan klas buruh Indonesia dari musuh-musuhnya yakni imperialisme, feodalisme dan Kapitalis Birokrat. Karena bagi klas buruh Indonesia soal kepastian kerja dan upah adalah soal hidup atau mati, maka tiada jalan lain yang harus dilakukan oleh klas buruh, kecuali melawan melalui perjuangan massa karena berdiam diri hanya akan melanggengkan penindasan dan pengisapan semakin dalam dan memposisikan buruh pada penghidupan yang miskin dan bergelimang kesengsaraan saja.
Buruh Indonesia telah menunjukkan keteladannya sebagai klas paling maju dalam masyarakat. Penuh pengorbanan karena bekerja untuk kepentingan masyarakat, tapi dihargai murah dan diperlakukan layaknya sapi perahan oleh si kapitalis. Klas buruh bekerja secara kolektif, disiplin dan memiliki persamaan nasib yang tinggi akibat tindasan dari sang kapitalis. Di tengah penderitaan yang dihadapinya, klasnya buruh tetap menjadi kekuatan paling depan dalam memperjuangkan nasibnya dan rakyat tertindas lainnya. Perjuangan klas buruh sangat menakutkan bagi pengusaha dan pemerintah. Bayangkan jika buruh seluruhnya mogok? Bisa dipastikan seluruh denyut kehidupan masyarakat bisa terhenti, karena produksi, perputaran barang, uang dan pemenuhan kebutuhan akan terhenti. Tentu ini juga akan membuat si kapitalis rugi besar. Itulah sebabnya, pecah belah kekuatan buruh dan pemberangusan kebebasan berserikat terus dilakukan. Tujuannya agar buruh tidak bersatu memperjuangkan hak-haknya melawan pengusaha dan pemerintah.
Lantas siapakah kawan sejatinya perjuangan klas buruh di Indonesia? Jawabnya adalah kaum tani. Kaum tani menjadi sumber utama bagi kehidupan masyarakat sebagai penghasil pangan. Kaum tani yang hidup bersandarkan tanah, menjadi denyut nadinya imperialisme untuk menguasai sumber bahan mentah sebagai pasokan bahan baku negeri-negeri imperialis. Itulah penyebab perampasan tanah terus terjadi hingga mengakibatkan kemiskinan di pedesaan, yang memaksa mereka pergi ke kota sebagai buruh murah. Akibat kerakusan imperialis menguasai sumber bahan mentah, memaksa kita mengimpor bahan baku yang mahal harganya, hingga menambah keterpurukan industri dalam negeri dan penderitaan buruh.
Atas dasar itulah, kaum buruh dan kaum tani harus bersatu dalam sebuah persatuan yang kuat. Keduanya adalah pilar ekonomi bangsa dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Tanah bagi kaum tani dengan menjalankan reforma agraria sejati akan menjadi dasar bagi pembangunan industrialisasi nasional yang kuat. Industrialisasi nasional akan menyandarkan pada bahan baku dalam negeri, pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan peningkatan kesejahteraan buruh. Dengan demikian akan membawa tingkat kemajuan bagi ekonomi bangsa dan kesejahteraan rakyat. Sayangnya, hal ini tidak mungkin dilakukan pemerintah boneka imperialis dan anti rakyat seperti SBY-Budiono. Ini hanya bisa dilakukan oleh pemerintahan rakyat yang anti imperialisme dan anti feodalisme.
Imperialisme dan antek-anteknya di dalam negeri (borjuasi besar komprador, tuan tanah dan kapitalis birokrat) atau musuh-musuh rakyat, tidak menghendaki kaum buruh dan kaum tani bersatu. Mereka juga akan menindak keras setiap perjuangan kaum buruh dan kaum tani. Untuk itulah, kaum buruh dan kaum tani harus menyadari baik hal ini dan mempersiapkan dirinya lebih kuat, besar dan gigih, untuk melawan imperialisme dan antek-anteknya di dalam negeri. Di bawah dominasi imperialisme dan feodalisme—penindasan berdasarkan monopoli atas tanah—di Indonesia, tidak hanya kaum buruh dan kaum tani yang menderita, tetapi juga sektor/golongan lainnya seperti pemuda, mahasiswa, Pelajar, kaum perempuan, kaum miskin perkotaan, pegawai negeri rendahan, guru, dosen, dan sebagainya. Kaum buruh dan kaum tani juga perlu bersekutu dengan sektor/golongan tertindas ini, untuk melawan pemerintah boneka imperialis dan anti rakyat sebagai biang kerok keterpurukan rakyat saat ini. Semuanya agar pukulan kita bisa semakin kuat dan besar untuk merobohkan musuh-musuh rakyat tersebut.
Melancarkan perjuangan melawan Imperialisme dan feodalisme yang masih dominan di dalam negeri adalah merupakan tugas penting gerakan buruh saat ini. Akan tetapi Tugas dan tanggung jawab ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan kekuatannya sendiri, sehingga gerakan buruh harus dapat menggalang kekuatan bersama dengan sektor dan golongan lain terutama dengan kaum Tani, sebagai sekutu terpercayanya.
Sedangkan tugas mendesak keluar adalah bersolidaritas dan bersatu dengan gerakan rakyat yang anti-imperialisme di tingkat internasional untuk mengucilkan klik imperialisme AS.
Keberhasilan perjuangan melawan imperialisme akan sangat di tentukan oleh kekuatan bersama antara klas buruh dan kaum Tani serta rakyat tertindas dan terhisap lainnya di dalam Front Persatuan Nasional anti Imperialisme dan Feodalisme untuk mengusung perjuangan demokratis sebagai jalan satu-satunya meraih kemerdekaan sejati.#